Sekapur Sirih

Selamat Datang..
Mengingat besarnya tuntutan kebutuhan masyarakat akan informasi pelayanan di kantor kelurahan, khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Kami Pemerintah Kelurahan Menteng Atas berupaya menghimpun dan membuka jalur komunikatif dua arah agar terjalinnya komunikasi yang baik dan tertata,
Kami sadar upaya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu besar harapan kami seluruh masyarakat kelurahan menteng atas dapat memberikan kontribusi dan idenya disini, sehingga arah penataan pemukiman dan pemberian pelayanan di kelurahan dapat menjadi optimal; dengan mengedapankan kebersamaan dan rasa tanggung jawab bersama memajukan kelurahan menteng atas yang kita cintai ini.
Hormat dan Salut dari Kami
Pemerintah Kelurahan Menteng Atas

Cari Blog Ini

Jumat, 26 Februari 2010

Antara Pemberdayaan dan Penekanan dalam mengatasi Luapan Air kali dan Saluran Air.

Medio, 24 Februari 2010

Pada musim penghujan ini, banyak keluhan warga yang bermunculan dari keterlambatan pengangkatan sampah, meluapnya air kali, bahkan banjir atau genangan yang cukup tinggi.. walaupun surut dengan sendirinya kala hujan berhenti..

Keberadaan permasalahan ini bukannya tidak sampai ke pihak kelurahan, namun banyak kendala non teknis yang menghambat laju penyelesaian permasalahan. Dari permasalahan keterbatasan kewenangan, anggaran dan koordinasi lintas sektoral.

Namun sebuah upaya melangkah telah diambil oleh Pemerintah Kelurahan Menteng Atas; antara lain :

1. Keterlambatan pengangkutan Sampah :

Keterlambatan yang ada dikarenakan kondisi cuaca yang ada, dimana curah hujan yang tinggi menyebabkan kendala tersendiri bagi bongkar muat truk pengangkut sampah di bantar gebang, proses muat sampah itu sendiri dari gerobak ke Truk pengangkut Sampah di kelurahan, namun untuk yang satu ini sudah dapat kita kurangi dampaknya dengan pengajuan penambahan ritase truk, penggantian ukuran truk serta pemberian paket penambah semangat para tukang angkut sampah dan gerobak. Kendala penumpukan gerobak yang ada, lebih disebabkan datangnya sampah setelah truk sampah selesai memuat sampah dan berangkat ke Bantar Gebang. Keterlambatan kedatangan gerobak sampah bermuatan ini di karenakan waktu pola buang dan pengankutan yang belum sesuai dengan jadwal kedatangan dan berangkat truk sampah. Rombongan terlambat ini datang dari Pasar Minangkabau Dalam, dan Apartemen Puri Casablanca dengan volume 6 gerobak sampah. Dari hasil pemantauan kami, selama inilah gerobak sampah tersebut yang mau tidak mau parkir di jalan muria sehingga menimbulkan kemacetan, dan permandangan yang tidak sedap;

2. Meluapnya Air Kali

Upaya yang dilakukan adalah menegosiasikan dengan warga sekitar kali untuk turut serta membantu upaya pengerukan kali, Kabar gembira datang dari para pengurus Rukun warga 07 beserta seluruh Perangkat Pengurus Rukun Tetangganya; dengan segala kerendahan hati mereka bahu membahu bersama kelurahan melaksanakan upaya pengerukan kali yang berbatasan dengan RW.06 dan Rw.14 sepanjang 100 meter dengan kedalaman 2 meter. Suatu yang indah dan memberikan semangat positif bagi kami pihak kelurahan untuk terus berupaya sebaik mungkin melaksanakan tugas, amanah dan tanggung jawab kami di Kelurahan Menteng Atas. Bagaimana tidak..? Spontanitas yang tidak terencana dari Minuman dingin, Nasi rantang daun singkong, roti warung, Sepatu Bot, Karung, dan bantuan lainya yang berdatangan tanpa adanya rapat koordinasi, hanya sepakat .. untuk bersama-sama membersihkan kali. Semoga semangat dan kebersamaan ini dapat terus berlanjut.. Bravo Pengurus dan Warga RW 07.
Setelah bergelimang lumpur di hari pertama kami lanjutkan pengerukan kali di Pasar Minangkabau, memang kami tidak berkoordinasi atau bahkan mengadakan rapat khusus dengan pengurus Rukun Warga 06 beserta para Pengurus Rukun Tetangganya; tanpa maksud meniadakan dan melupakan .. namun kami berupaya memancing respon dari pemberdayaan para pedagang yang ada melalui kesadaran dan kemauan bersama untuk saling ber-empati dengan lingkungan sekitar. Namun semangat dan tuntutan keterdesakan pelaksanaan pengerukan saluran air di bawah lapak mereka belum dapat diserap, bahkan cenderung menunggu...
Keesokanya jam 7.00 pagi..kami melangkah setapak lagi dengan pasukan penggali "sindang jaya" ... langkah tegap untuk memulai pengerukan terhenti dipasar, namun hingga jam 10.00 Wib belum terealisasi, kesepakatan dan janji yang di buat dengan para pedagang tidak berjalan, lapak belum dibuka alasnya.. bahkan seakan-akan mereka tidak memperdulikannya. Jam 10.30.. kami terpaksa melakukan penekanan dan hasilnya pembukaan alas lapak dimulai.. Jam 12.00 kami mulai pengerukan.. kesan dan pesan yang didapat oleh kami, bahwa rasa trusted dan emphatis yang kami bangun tidak berhasil...
Jam 16.00 kami berupaya melakukan penekanan.. atau enforcement. Dengan mendatangkan 3 unit mobil Pemadam Kebakaran di tambah bala bantuan pasukan hijau kelurahan.. kami kerahkan tenaga untuk mengeruk saluran di bawah lapak-lapak mereka..
Tentunya dengan ketidak sinergian rasa dan kemauan serta semangat ini, mau tidak mau kami bermanuver.. segala material saluran air yang terangkat dalam karung, kami serahkan sepenuhnya kepada para pedagang untuk mengangkatnya, dengan batas waktu hari senin tanggal 1 maret 2010 pagi.
Keputusan untuk melakukan penekanan ini tentunya membawa dampak positif dan negatif; lamanya karung tersebut bersandar di tepi jalan tentunya membuat ketidaknyamanan bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar, namun ini kami lakukan agar para pedagang dapat menghargai upaya masyarakat untuk dapat berdampingan saling mengisi kekosongan dalam hidup dan berpenghidupan yang layak, menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk di huni. Upaya penekanan yang kami lakukan ini telah mendapatkan dukungan dari ketua Rukun Warga 06 beserta pengurusnya dan Masyarakat sekitar, tinggal kita menungu langkah selanjutnya..
Suatu yang pasti dalam upaya penekanan pasti akan diikuti dengan upaya penegakan hukum dan peraturan, untuk itu kami sampaikan... "Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan Perda No. 8 Tahun 2008; kami akan melaksanakan penertiban secara tegas, terukur dan tidak pandang bulu..."


Sebenarnya upaya ini tidak akan memberatkan dan membutuhkan waktu lama, jika terjadi kesamaan visi dan misi serta tingkat empati yang cukup di kalangan masyarakat; cost operational yang dibutuhkan-pun relatif ringan jika kita secara bersama-sama memikulnya, ibarat seorang anak yang belajar berjalan.. satu langkah pertama sangat berarti. karena kalau bukan kita yang berupaya memperbaiki lingkungan kita, siapa lagi ?

Tidak ada komentar: